Wangsa Bisnis: The Law of Attraction


Dalam terminologi self improvement dikenal adanya hukum The Law of Attraction alias hukum daya tarik - menarik, yang menyatakan bahwa "Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya”.

Hukum ini menjelaskan bahwa kenapa orang-orang yang memiliki satu hobi yang sama, senang berkumpul bersama. Ibarat menyetel radio, bila memutar tombol ke sebuah stasiun radio, maka stasiun radio yang dituju itulah yang akan didapat.

Elizabeth Towne pada tahun 1906 mengemukakan bahwa : “Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya-tarik (undangan)-nya sendiri.” Magnet rezeki tak lain mengadopsi hukum daya tarik-menarik ini. Pertanyaannya, bagaimana mempraktekannya? Bagaimana agar diri kita menjadi magnet bagi rezeki yang bertebaran di sekitar kita?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu kita yakini dulu bahwa Allah Swt. menciptakan manusia dengan sebaik² ciptaan dan mulia. Itu sebabnya begitu diciptakan, Allah tempatkan manusia di surga. Namun, ketika manusia melakukan kesalahan, maka manusia diturunkan ke bumi. Karena berbuat dosa itulah hidup manusia menjadi sulit. Maka pelajaran pertama dari magnet rezeki adalah : “Kalau ingin hidup senang, damai, dan nyaman maka jangan berbuat dosa.”

Sampai disini kita paham bahwa magnet rezeki tiada lain adalah hukum daya tarik-menarik. Apa yang kita idamkan, harapkan dan do'akan dengan sungguh - sungguh akan dijawab oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta ini.

Selanjutnya, magnet tak mampu bekerja bila manusia diselubungi oleh pikiran negatif. Seperti dua kutub yang saling bertentangan, pikiran negatif akan membuat magnet tak berfungsi.

Seseorang bisa saja berdo'a, shalat malam berjam-jam, bermunajat pada Allah minta dibukakan pintu rezeki seluas-luasnya, namun di lubuk hatinya terbesit suatu pikiran negatif "tidak mungkin dikabulkan do'anya", maka tentu saja Sang Maha Pencipta pun tahu apa yang terucap dan tak terucap olehnya. Bila apa yang dikatakan dalam hati bertentangan dengan mulut, maka yang ada di hati itulah yang akan dikabulkan.  

Ingat juga, bahwa setiap pikiran adalah doa. Jika kita berpikir negatif maka yang serba negatif itulah yang akan terwujud. Ini artinya, bahwa nasib kita lahir dari proyeksi pikiran kita. Berprasangka buruk atau su’udzon akan berakibat pada terhambatnya rejeki.

Beberapa motivasi negatif (negative motivation) akan menjauhkan magnet rezeki, seperti penonjolan diri, kemarahan, keserakahan, rasa takut, keresahan, apatis, merasa malu dan bersalah, serta dipersonalisasi.

Sementara itu untuk menjadi magnet rezeki wajib dikembangkan motivasi positif (positive motivation) seperti eksplorasi, kooperasi/sosialisasi, kekuatan dari dalam, penguasaan, generativitas, pengabdian dan cinta, serta pencerahan.  

Dengan menunaikannya semoga diri ini menjadi magnet bagi rezeki yang bertebaran di alam semesta ini. Amin.

A. Konsep LOA Dalam Hidup

Pernah mendengar konsep LoA, (Law of Atraction)? Konsep ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang datang dalam kehidupan kita ditarik oleh kita sendiri atas izin Yang Maha Kuasa. Itulah Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik. Dalam hal ink Kita adalah Magnet Hidup. 

Kita menarik orang, situasi dan kondisi yang selaras dengan diri kita. Kita menarik apapun yang menarik perhatian kita, apapun yang membuat kita fokus, apapun yang menghabiskan energi kita, baik positif maupun negatif.

Lalu apa hubungannya dengan rezeki? Toh rezeki kita sudah ditentukan Allah, tidak ada hubungannya dengan diri kita. Betulkah?

Allah memang telah menentukan rezeki, jodoh, ajal sejak kita dalam kandungan, namun tidak berarti kita harus pasrah pada keadaan (tidak berbuat apa-apa atau pasif). Tentu saja : 
  • Bila kita ingin kaya, ya harus bekerja,
  • Bila ingin sehat, ya harus menjaga badan dari penyakit,
  • Bila ingin pintar, ya harus belajar,
  • Bila ingin sukses, ya harus berusaha keras,
  • Bila ingin masuk surga, ya harus beramal sholeh.

Itulah hukum-hukumnya. Bahkan bayi yang masih merah sekalipun, dia harus berusaha memenuhi keinginannya, ya dengan menangis, sebagai cara menginformasikan kepada ibunya bahwa dia lapar, dia pipis, dia sakit dll. Kemudian dengan tangisan itu ibunya akan segera bergerak untuk memenuhi kebutuhan sang bayi tersebut. Ingat, Allah memberi kita akal, agar kita dapat memilih tindakan dalam kehidupan kita. 

Kita tidak pernah tahu seberapa banyak rezeki kita, jodoh kita dimana, mati kita bagaimana, apakah surga atau neraka yang jadi tempat akhir kita. Tapi kita harus berusaha untuk mendapatkannya. Mau rezeki banyak ya harus kerja, mau jodoh yang baik ya harus berusaha mencari dan berkenalan dengan orang baik, mau mati khusnul khotimah ya harus beramal saleh, mau masuk surga ya harus jadi kesayangan Allah dengan amalan yang disenangi-Nya. 

Allah telah menyiapkan berbagai rezeki bagi semua hambanya di bumi. Rezeki-Nya luas membentang terhampar di muka bumi. Bahkan burung sekalipun harus keluar meninggalkan sarangnya untuk mencari rezeki Allah pada buah yang ranum di pepohonan. Semut harus berjalan beriringan untuk menggotong makanan sebagai rezekinya dan membawa ke sarangnya. 

B. Konsep LOP dalam Hidup

Apa itu Law of Projection (LOP)?

Ilmu ini adalah salah satu jenis ilmu yang berkaitan dengan pikiran kita. Dengan kata lain apapun yang kita pikirkan itulah yang kita proyeksikan.

Contoh sedehananya, LOP itu bagaikan pasangan Laptop dengan Proyektor.
Jika anda pernah melihat orang menyampaikan presentasi, perangkat yang dibutuhkan adalah :
  • Laptop      => Pikiran
  • Proyektor => Nasib

Nah, materi apapun yang diklik pada laptop, maka materi itu juga yang akan tampil di layar proyektor, hasilnya sama persis.

Baik, setelah mengerti tentang hukum Law Of Projection ini maka mulai saai inj kita harus lebih berhati2 lagi dalam menjaga pikiran kita. Jangan sampai kita berfikir tentang hal-hal buruk yang akhirnya akan mempengaruhi proyeksi pikiran kita.

Pikiran Positif (Positif Thinking) 

Pikiran Positif adalah pola atau cara berpikir seseorang yang lebih condong pada sisi-sisi positif dibandingkan sisi negatifnya. Pola pikir ini bisa tampak dari keyakinan atau pandangan yang terucap, cara seseorang bersikap, dan berperilaku.

Pikiran yang Positif akan memberikan tindakan positif, seperti : kreatifitas, kepercayaan diri, menghargai waktu, pantang menyerah, kesenangan dan kebahagiaan serta ide-ide cemerlang dalam mengembangkan diri dan usaha.

Pikiran Negatif (Negative Thinking)

Pikiran Negatif adalah pola atau cara berpikir seseorang yang lebih condong pada sisi-sisi negatif dibandingkan sisi positifnya. Pola pikir ini bisa tampak dari keyakinan atau pandangan yang terucap, cara seseorang bersikap, dan perilakunya sehari-hari.

Pikiran yang Negatif, dipenuhi oleh sikap apriori, prasangka buruk, ketidakpercayaan, kecurigaan, dan kesangsian, yang seringkali tanpa dasar atau tanpa nalar sama sekali.

C. Menjadi Magnet Rezeki, menarik rezeki dari segala arah

Bagaimana agar kita menjadi magnet rezeki yang dapat menarik rezeki dari segala arah, kapanpun dan dimanapun ? 

Perhatikan hal-hal berikut :

1. Berbaik sangkalah pada Sang Maha Pencipta.

Tahukah anda bahwa Allah Swt. itu sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Jika kita menganggap Allah Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Pemberi maka demikianlah adanya. 

Kalau kita menganggap bahwa Allah Ta'ala suka menghukum orang berdosa, mengganggap kita tidak pantas untuk menerima kasih sayang-Nya maka itulah adanya. 

Pilihlah untuk selalu berbaik sangka kepada-Nya. Berbaik sangka bahwa Dia (Allah Swt.) telah menganugerahkan kita dengan rezeki yang luar biasa banyaknya. Camkan dalam pikiran, tutup mata dan bayangkan rezeki Allah yang telah kita nikmati, seperti :
  • Harta yang cukup,
  • Keluarga yang bahagia,
  • Badan yang sehat,
  • Sukses dalam pekerjaan,
  • Anak-anak yang berbakti,
  • dan lain sebagainya. 

Jika kita berbaik sangka pada-Nya maka kehidupan kita jauh dari stress, lapang dan tenang. Kita bisa menghadapi dan menerima masalah dengan tenang.

2. Hilangkan keraguan akan rezeki

Jangan biarkan pikiran kita dipenuhi dengan keraguan bahwa rezeki terasa sempit, rezeki selalu mandek, rezeki terhambat, rezeki terhalang, rezeki tidak lancar, rezeki sepertinya semakin menjauh.

Jauhkan semua pikiran negatif itu, segera ganti dengan pikiran positif bahwa rezeki terasa lancar, rezeki banyak, rezeki berkah dan bermanfaat, Allah telah menyediakan rezeki yang berlimpah tinggal menjemput saja, dll. 

Catatan : mencari dan menjemput adalah dua kata yang berbeda. Bandingkan dengan kalimat menjemput istri dan mencari istri. Mencari adalah menemukan sesuatu yang belum kita miliki, atau berusaha menemukan milik kita yang hilang, seperti mencari istri bagi yang bujang atau mencari istri yang pergi dari rumah. 

Menjemput hakikatnya adalah mengambil milik kita yang berada di suatu tempat, seperti halnya menjemput istri di rumah mertua atau di kantor. 

Allah telah menyediakan rezeki bagi kita tinggal kita yang menjemput dimana rezeki itu berada, karena sudah pasti rezeki itu milik kita, tidak pernah hilang dan tidak akan diambil oleh orang lain. Setiap orang sudah punya jatah rezeki masing-masing yang ukuran banyak / tidaknya, berkah / tidaknya tergantung cara dan usaha untuk menjemputnya.

3. Percaya diri bahwa kita ber-Rezeki Baik.

Allah sudah menentukan rezeki kita, tetapi kita tidak tahu berapa banyak rezeki yang tersedia buat kita.

Kepercayaan diri bahwa kita pantas untuk diberi rezeki yang baik karena kita juga memantaskan diri untuk memperoleh rezeki yang baik.

Tanamkan dalam pikiran anda bahwa Saya ber-Rezeki Baik dan Pantas Mendapatkannya. Kepercayaan diri tersebut membuat kita lebih produktif bekerja, menjemput rezeki baik milik kita sendiri. 

Mengapa harus ditekankan pada rezeki baik ? Karena rezeki yang tidak baik adalah rezeki yang tidak berkah, tidak bermanfaat dan membuat kita jauh dari Allah. Tidak ada gunanya punya rezeki banyak tapi tidak berkah.

4. Yakin bahwa kita adalah Magnet Rezeki.

Keyakinan dalam hati, dalam pikiran bahwa kita adalah magnet rezeki yang setiap pikiran, tindakan dan usaha yang kita lakukan akan menarik rezeki. Dimana dan kapanpun kita berada rezeki akan datang menghampiri kita.

Pikiran yang baik akan mendorong kita untuk berbuat baik. Orang baik akan selalu diterima di manapun dia berada. Orang baik rezekinya baik. Setiap saat ia menjadi bermanfaat untuk diri, keluarga, orang lain, perusahaan, tempat kerja, negara, bangsa bahkan agamanya. Rezeki Allah akan selalu mendatanginya baik melalui usahanya ataupun lewat orang lain.

5. Selaraskan dengan orang terdekat.

Tahukah anda bahwa LoA erat kaitannya dengan do'a ? Keduanya saling menguatkan satu sama lain. 

Hakikatnya do'a itu sama saja dengan impian dan harapan yang ingin kita wujudkan. 

Setiap hari kita mohon pada Allah kemurahan rezeki, kesuksesan, kebahagiaan bagi hidup kita. Tapi tahukah kekuatan do'a bisa berlipat jika kita selaraskan dengan do'a orang terdekat kita ? Berbuat baiklah pada kedua orang tua, jadikan mereka raja, maka rezeki anda akan seperti rezeki raja. Mohon ampun atas semua kesalahan, minta keridhaan mereka. Sampaikan kepada orangtua (ibu/bapak) keinginan kita dalam hidup, minta mereka mendo'akan dalam setiap munajat kepada Allah. Orang tua yang mengasihi dan ridha pada kita akan berdo'a dengan ikhlas. Do'a orangtua yang ikhlas untuk anaknya adalah do'a yang diijabah Allah. Bagi yang sudah berkeluarga selain meminta do'a orangtua juga mintalah pasangan hidup untuk mendo'akan kita, do'a yang sama yang kita mohonkan orangtua untuk do'akan. 

Perlakukan pasangan istri / suami dengan baik. Jangan sering menganiaya atau menyakiti hatinya. Do'a yang ikhlas dari istri atau suami untuk kita insya Allah diijabah oleh Allah.

Bayangkan tiga do'a yang sama yang setiap hari dipanjatkan akan menembus langit dan mempercepat terwujudnya keinginan kita.

6. Saat tidur pun rezeki mengalir.

Jika kita sudah berprasangka baik pada Allah, tidak memiliki keraguan dalam hati, bekerja keras dan ikhlas menjemput rezeki, yakin akan kemampuan diri, bekerja dan berusaha dalam koridor yang benar, menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah magnet rezeki yang akan menarik rezeki dan kebaikan dimanapun berada ditambah dengan do'a ikhlas dari orang-orang terdekat kita, Insya Allah rezeki akan terus mengalir meskipun kita istirahat dan tidur di malam hari. Percayalah bahwa rezeki itu mudah didapat.

Hiasi hidup dengan pikiran yang baik.

Pikiran yang baik akan dimanifestasikan dalam bentuk perbuatan baik. Perbuatan yang baik akan menarik rezeki yang baik. Karena Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang berbuat baik. Dan tiada sebaik-baik pemberi rezeki kecuali Allah Yang Maha Pemurah.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Allah Swt. Sang Maha Pemberi Rezeki telah menyiapkan rezeki yang cukup untuk seluruh mahluk di bumi, termasuk kita sebagai khalifah-Nya di bumi.
2. Allah telah memberi akal kepada kita untuk menjemput rezeki yang telah disiapkan tersebut.
3. Pikiran yang baik akan dimanifestasikan dalam bentuk perbuatan yang baik dan akan menarik rezeki yang baik pula. Karena itu, berbuatlah yang baik-baik, karena Sang Maha Pemberi Rezeki menyukai hamba hamba-Nya yang berbuat kebaikan.

B. Saran

Ada beberapa saran yang direkomendasikan agar kita MENJADI MAGNET yang dapat menarik REZEKI dari segala penjuru, yaitu :

a). Taat beribadah dan jauhi dosa

Karena dosa hidup manusia menjadi sulit. Dosa menjadi penghalang rezeki.
Agar rezeki lancar, kuncinya cuma satu, perbanyak pahala dengan taat beribadah dan jauhi perbuatan dosa.

b). Penguasaan pikiran, perasaan, dan spiritual

Kunci rahasia magnet rezeki, ada pada penguasaan atas tiga hal pokok yang menentukan, yaitu : pikiran, perasaan, dan spiritual, dan pangkalnya adalah tergantung karakter dirinya.
Seseorang yang memiliki karakter pemimpin akan menjadi pemimpin yang baik. Begitu pun mereka yang bernasib jadi orang kaya. Hal itu terjadi karena karakter tercipta dari kebiasaan.
✍ Kebiasaan lahir dari tindakan yang berulang-ulang
✍ Tindakan dipengaruhi oleh pikiran
✍ Pikiran dikendalikan oleh perasaan
✍ Dan kualitas perasaan bergantung pada kecerdasan spiritual (SQ) seseorang. 
Jadi, bila ingin mengubah nasib seseorang, maka ubahlah dulu pikiran, perasaan dan spiritualnya.

c). Kekuatan Berpikir Positif

Dalam sehari akal kita berpikir sekitar 60 ribu kali. Bayangkan bila jumlah sebanyak itu mayoritas pikiran yang terbit bernada negatif (negative thinking), akan seperti apa jadinya kita ? Bagaimana mungkin kita akan menjadi magnet, bila pikiran yang keluar berupa rasa pesimis, prasangka buruk, skeptis, dan berbagai macam pikiran negatif lainnya.
Sebalikannya, keajaiban macam apa yang akan terjadi bila kita selalu berpikir positif ? Seperti berkata-kata positif, dan membuat pernyataan - pernyataan positif.

d). Kekuatan Perasaan Positif

Pikiran positif didapat dari perasaan positif (positif feeling), ini akan memudahkan kamu untuk selalu berpikir positif.
Dalam kondisi kesusahan atau ditimpa musibah rasanya sulit untuk berpikir positif. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Yakni dengan sebelumnya menguasai perasaan positif. Salah satu cara untuk memiliki perasaan positif adalah dengan bersyukur pada ketetapan Allah, apapun ketetapan tersebut.

e). Kekuatan Motivasi Positif

Kamu tentu pernah dengar kalau semua amal perbuatan ditentukan oleh niat. Ada yang niat demi ibadah pada Tuhan, ada yang beramal karena ingin disanjung sesama manusia.
Hal itu berlaku pula dalam hal magnet rezeki. Dalam khasanah magnet rezeki dikenal istilah motivasi positif.
Sebagaimana terminologi niat dalam ibadah, motivasi positif berada pada level energi paling dasar. Orang yang mengamalkannya akan mudah untuk memiliki perasaan dan pada gilirannya mengembangkan pikiran positif.

Demikian materi menjadi magnet rezeki yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam Sukses Selalu

Wangsa Bisnis
Hp/WA. 085355597225

Postingan populer dari blog ini

Bacaan Takhtim, Tahlil dan Do'a

Jual Bibit Tanaman Pekanbaru Riau

Wangsa Transport: Jasa Angkutan Barang Dalam dan Luar Kota Pekanbaru Riau Indonesia