Postingan

Menampilkan postingan dengan label buruk

Wangsa Bisnis: Bisnis Baik dan Bisnis Buruk

Gambar
Seringkali ada pertanyaan seperti judul diatas. Apakah bisnis ini baik apa tidak pak ? Apa bisnis yang baik untuk tahun ini ? Apa bisnis yang baik untuk tahun depan ?  Saya selalu menjawab bahwa tidak ada bisnis baik atau bisnis buruk, sepanjang bisnis itu bukan tipu tipu seperti money game atau sistem piramida yang banyak di lapangan itu.  Yang ada adalah pebisnis yang  baik dan pebisnis yang buruk, karena segala sesuatu sebenarnya tergantung kepada pola pikir kita sendiri. Sebagai contoh bahwa segala sesuatu tergantung kepada kita adalah beberapa fakta di bawah ini : • 1% orang menguasai 50% uang di dunia. • 5% orang menguasai 90% uang di dunia ini. • 95% orang menguasai 10% uang sisanya. • Di sebuah cabang bank yang paling banyak ATM nya, 1% nasabah menguasai 71% simpanan di bank tersebut. Apabila seluruh uang di dunia itu dibagikan ke semua penduduk dunia, maka setiap orang menerima 2.400.000 US$ atau Rp 32.000.000.000,-(Wealth Mastery, Singapore 2001).

Wangsa Bisnis: Pencari Impian yang Jadi Mimpi Buruk Keuangan

Gambar
Konon hiduplah seorang pemuda yg baru lulus kuliah dan sdh dapat pekerjaan. Pada saat kita masih muda, biasanya cashflow kita adalah cashflow orang miskin. Kita indekos, kemana mana naik motor, uang selalu habis untuk rokok. Kalau  punya uang mejeng dengan jisamsu. Kalau sedang bokek pakai rokok bola dunia.  Kemudian dapatlah pujaan hati. Seorang guru perempuan yg sdh mendapat tunjangan mengajar. Gaji besar, digabung menjadi tambah besar. Hidup seperti surga, gaji dua orang lebih dari cukup untuk hidup berdua di kos kos an. Mulailah rasan rasan utk membeli rumah sendiri. Apalagi mertua sanggup membayar uang muka.  Mulailah mereka hidup dengan beban cicilan. Tidak masalah, gaji berdua masih cukup. Kemudian si wanita hamil, dunia terasa lebih cerah lagi. Setelah lahir si bayi, pengeluaran untuk susu meningkat. Si pemuda mulai ambil lembur untuk mengatasi hal itu. Kemudian lahir bayi ke dua. Diputuskan utk ambil S2 supaya bisa jadi kepala sekolah. Setelah jadi kepala sekolah